Aku ingin mencintaiMU setulusnya, sebenar-benar aku cinta dalam do'a, dalam ucapan, dan dalam setiap langkahku

Jumat, 21 Oktober 2011

Studi Kasus Bahan LCS

Bab I : Pendahuluan

a.     Pengertian Penyakit Meningitis

b.      Penyebab Penyakit Meningitis
Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya tidak berbahaya, akan pulih tanpa pengobatan dan perawatan yang spesifik. Namun meningitis disebabkan oleh bakteri bias mengakibatkan kondisi serius, misalnya kerusakan otak, hilangnya pendengaran, kurangnya kemampuan belajar, bahkan bisa menyebabkan kematian. Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh jamur sangat jarang, jenis ini umumnya diderita orang
yang mengalami kerusakan immune (daya tahan tubuh) seperti penderita AIDS.
1.      Streptococcus pneumoniae (pneumococcus)
2.      Neisseria meningitidis (meningococcus)
3.      Haemophilus influenzae (haemophilus)
Haemophilus influenzae type b (hib) adalah jenis bakteri yang juga dapat menyebabkan meningitis. Jenis bakteri ini sebagai penyebabnya infeksi pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Pemberian vaksin (hib vaccine) telah membuktikan terjadinya angka penurunan kasus meningitis yang disebabkan bakteri jenis ini.
4.      Listeria monocytogenes (listeria)
5.      Bakteri lainya juga dapat menyebabkan penyakit meningitis adalah Staphylococcus aureus dan Mycobacterium tuberculosis.
  1. Tanda dan Gejala Penyakit Meningitis
Metode untuk mengetahui kekakuan otot leher adalah bisa di uji dengan tanda kernig (kernig´s sign) atau tanda brudzinski ( brudzinski´s sign). Metode yang paling gampang buat  anak-anak  dengan cara meyuruh mencoba mencium lututnya sendiri dalam keadaan duduk.
Menguji tanda Kernig :  Pasien berbaring menghadap keatas. Salah satu paha di lekuk kearah perut/abdomen.Tanda kernig positif bila lutut di coba di luruskan dan pasien merasa kesakitan.
Menguji tanda Brudzinski : Jika pasien dalam keadaan berbaring di bungkukkan lehernya ke arah dada,  pasien akan ssecara spontan melekukkan lututnya juga ke atas.
D. Penanganan dan Pengobatan Penyakit Meningitis
Apabila ada tanda-tanda dan gejala seperti di atas, maka secepatnya penderita dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan pelayan kesehatan yang intensif. Pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium yang meliputi test darah (elektrolite, fungsi hati dan ginjal, serta darah lengkap), dan pemeriksaan x-ray (rontgen) paru akan membantu tim dokter dalam mendiagnosa penyakit. Sedangkan pemeriksaan yang sangat penting apabila penderita telah diduga meningitis adalah pemeriksaan lumbar puncture (pemeriksaan cairan selaput otak).
Jika berdasarkan pemeriksaan penderita didiagnosa sebagai meningitis, maka pemberian antibiotik secara infus (intravenous) adalah langkah yang baik untuk menjamin kesembuhan serta mengurang atau menghindari resiko komplikasi. Antibiotik yang diberikan kepada penderita tergantung dari jenis bakteri yang ditemukan.
Adapun beberapa antibiotik yang sering diresepkan oleh dokter pada kasus meningitis yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumoniae dan neisseria meningitidis antara lain cephalosporin (ceftriaxone atau cefotaxime). Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh bakteri listeria monocytogenes akan diberikan ampicillin, vancomycin dan carbapenem (meropenem), chloramphenicol atau ceftriaxone.
Treatment atau therapy lainnya adalah yang mengarah kepada gejala yang timbul, misalnya sakit kepala dan demam (paracetamol), shock dan kejang (diazepam) dan lain sebagainya.
E. Pencegahan Tertularnya Penyakit Meningitis
Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, sharing makan 1 sendok, pemakaian sikat gigi bersama dan merokok bergantian dalam satu batangnya. Maka bagi anda yang mengetahui rekan atau disekeliling ada yang mengalami meningitis jenis ini haruslah berhati-hati. Mencuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ketoilet umum, memegang hewan peliharaan.
Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan bergizi dan berolahraga yang teratur adalah sangat baik menghindari berbagai macam penyakit.
Pemberian imunisasi vaksin (vaccine) meningitis merupakan tindakan yang tepat terutama didaerah yang diketahui rentan terkena wabah meningitis, adapun vaccine yang telah dikenal sebagai pencegahan terhadap meningitis diantaranya adalah : 
  • Haemophilus influenzae type b (hib)
  • Pneumococcal conjugate vaccine (pcv7)
  • Pneumococcal polysaccharide vaccine (ppv)
  • Meningococcal conjugate vaccine (mcv4)

Bab II : Isi

Seorang wanita, 20 tahun, tidak bekerja, tamatan SMEA, dikonsulkan ke poliklinik  saraf RSCM dengan keluhan muntah-muntah hebat disertai nyeri kepala 10 hari yang lalu (anamnesis tgl 30 Oktober 2001) dan dianjurkan untuk dirawat di bangsal saraf.
Penderita mengeluh muntah-muntah hebat sejak 10 hari yang lalu disertai rasa nyeri di perut seperti ditusuk-tusuk. Terdapat nyeri kepala tetapi tidak berat. Muntah-muntah tidak selalu disertai dengan nyeri kepala dan setiap makan penderita muntah.
Lebih kurang 7 hari yang lalu penderita kejang-kejang kelojotan dimulai dari kedua lengan kemudian menjalar ke tungkai, disertai mulut berbusa. Pada waktu kejang penderita tidak sadar. Lama kejang 5 menit. Sebelum kejang penderita hanya merasakan nyeri kepala berdenyut. Setelah kejang penderita tertidur. Selama di rumah penderita kejang 2 kali dengan pola sama dan tidak mendapatkan obat anti kejang. Penderita tidak pernah kejang lagi sampai masuk rumah sakit. Sejak 3 hari yang lalu  penderita merasa matanya juling dan penglihatan ganda bila melihat jauh, disertai dengan pelo dan kelemahan tungkai kanan. Lengan kanan dirasakan pegal saja. Kelemahan tungkai ini terjadi secara berangsur-angsur dan tidak begitu diperhatikan oleh penderita. Penderita masih dapat berjalan tetapi agak diseret. Demam timbul kadang-kadang tetapi tidak tinggi (terutama malam hari). Leher dirasa kaku dan tegang.
Keluhan ini dimulai sejak 4 bulan yang lalu, penderita datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, tidak tinggi, terutama malam hari dan disertai dengan pusing sempoyongan, mual muntah dan nyeri perut. 3 hari sebelum masuk rumah sakit, penderita merasa mata juling, penglihatan ganda, bicara cadel, leher kaku, serta kelemahan tungkai dan lengan kiri. Kejang tidak ada.

Bab III : Penutup

Kesimpulan :
Pada Liquor pasien didapatkan bakteri Pneumococcus atau Streptococcus pneumonia. Pasien dinyatakan menderita meningitis akibat terpapar Pneumococcus yang merambat sampai ke otak.


0 komentar:

Posting Komentar