Saat membeli makan siang di warpad (Warung Padang) kesayangan dengan ditemani Tita (piaraan {hah?!!} maksudnya temen, sori Ta ga maksud..hh) dengan sabar menunggu Bu Padang melayani kami, karena saat itu giliran kami belum tiba.. Tapi semaakin kita (aku sama Tita) menunggu semakin banyak yang meminta Bu Padang untuk melayaninya, sepertinya kesabaran yang telah aku pendam sekian lama ini telah pupus alias habis karena menunggu terlalu lama.. ahirnya karna kita belum dilayani juga aku berniat untuk mengacak-acak warung Bu Padang (kejam amat), tapi karena didorong oleh keinginan yang luhur dan tekad yang hampir membentuk huruf O(tekad bulat maksudnya) niat itu aku batalkan karena aku fikir itu perbuatan yang tercela, bisa masuk penjara, dan berakhir di neraka...
Sebenarnya Bu Padang punya asisten tapi sayang asistennya juga belum terlalu berpengalaman dalam haal bungkus-membungkus, ketika kami sedang menunggu dia bertanya pada kami
Asisten : Mau beli apa?
Aku : Nasi
Tita : Sayur asem (bukan ngatain tapi emang mau beli sayur asem)
Asisten : ya udah ambil aja..
Kami : ia, nunggu Bu Padang
Asisten : ambil aja sendiri, makan disni kan?!!
Kami : di bungkus.. *(dalam hati “sayur asem” = ngatain)
Kira-kira sudah 15 menit kami disini tapi belum mendapatkan apapun,,ahirnya dengan pengetahuanku yang terbatas dalam ilmu bungkus-membungkus aku memberanikan diri membungkus nasi sendiri dengan langkah kerja sbb :
Pertama mengambil bungkus nasi, aku usahakan bungkus nasi tidak sampai terbalik seperti kejadian yang sudah-sudah,, karena kalo sampai terbalik nasi akan menempel dibungkusnya
Kedua menyendokkan nasi ke bungkusnya, karena bingung mau ngambil berapa ahirnya diputuskan sedikit (sedikit itu relatif) saja dalam rangka diet yang terus-terusan tertunda
Ketiga pilih lauk yang dianggap enak, menggugah napsu makan, yang aku pilih disini adalah oseng tempe (sebenarnya ga begitu menggugah), perkedel jagung, dan terakhir sayur asem..
Keempat membungkus dengan segala kreativitas yang ada dalam diri, lalu dihias dengan sentuhan hekter mini diatasnya (hasilnya berantakan)
Terakhir yang paling tidak disukai orang-orang adalah “membayar”
Setelah itu kami beranjak pergi dari WarPad menuju ke kostan Nina yang mungkin sekarang tinggal kenangan, kenapa?? Karena Nina mau pindah ke asrama, sungguh disayangkan..
@kostan Nina
Semuanya sudah pada selesai makan,, maklum kita di Bu Padang hampir setengah jam.. Di kostan :
Nina : Teu, aku jadi asrama...
Aku : Oh *(dalam hati sedih)
Kalo seperti ini kejadiannya, kemana aku akan berlari.. karena berjalanpun aku tak sanggup (ga nyambung)
Leles : Wah jadi Na ? trus kita kalo pagi-pagi nagapalin dimana?
Nina : di Anggra ajah...
Aku : *(diem aja)
0 komentar:
:f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Posting Komentar